Cegah Kecanduan Miras, Dokter Psikiater RSUD Taman Husada Bontang Imbau Keluarga Jadi Garda Terdepan

Adakata.id, Bontang – Peran keluarga dalam mencegah penyalahgunaan minuman keras (miras) dinilai sangat penting. Di tengah maraknya konsumsi miras yang berdampak merusak fisik dan mental, keluarga menjadi benteng pertama untuk melindungi generasi muda dari jerat kecanduan.

Dokter Psikiater Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang, dr. Dewi Maharni, M.Sc, Sp.KJ, menyebutkan bahwa kerusakan akibat alkohol tidak hanya menyerang tubuh, tetapi juga merusak sistem saraf pusat. Dalam jangka panjang, kecanduan miras dapat menyebabkan gangguan kejiwaan yang serius.

“Jika otak terus-menerus terpapar alkohol, seseorang bisa kehilangan kendali emosi, mengalami halusinasi, dan menjadi agresif. Ini bisa membahayakan diri sendiri maupun orang di sekitarnya,” ujarnya saat ditemui berberapa waktu lalu.

Ia menilai, keluarga memiliki peran besar dalam melakukan pencegahan sejak dini. Edukasi di rumah harus menjadi prioritas, terutama bagi anak-anak dan remaja yang rentan terhadap pengaruh lingkungan negatif.

“Keluarga itu garda terdepan. Anak harus diberi pemahaman sejak awal bahwa miras dan narkoba hanya akan merusak masa depan,” jelasnya.

Menurut dr. Dewi, banyak kasus kecanduan yang berawal dari keinginan untuk menghilangkan stres, lalu berujung pada ketergantungan. Padahal, alkohol tidak menyelesaikan masalah, justru memperparah kondisi mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.

Ia pun mengingatkan, pengaruh miras bisa menjadi pemicu munculnya tindakan kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, hingga tindak kriminal berat seperti pemerkosaan dan pembunuhan. Lingkungan yang tidak sehat bisa mempercepat kehancuran mental seseorang.

“Kita harus membangun ekosistem keluarga yang sehat dan suportif. Jangan biarkan masalah dibiarkan sendiri tanpa dukungan,” imbuhnya.

Dokter Dewi juga mengimbau masyarakat agar lebih peka terhadap kondisi psikologis orang di sekitarnya. Jika melihat ada anggota keluarga yang mulai menunjukkan tanda-tanda ketergantungan alkohol, segera ajak berdiskusi atau konsultasikan dengan tenaga medis profesional.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dukungan dari keluarga dan masyarakat bisa menyelamatkan satu nyawa dari kehancuran,” pungkasnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)

Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *