Adakata.id, Bontang – Meski penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, ada sejumlah faktor risiko yang bisa meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit ini. Hal ini disampaikan oleh dr. Johan Gomar Gama, Spesialis Bedah Onkologi RSUD Taman Husada Bontang.
“Penyebab pastinya memang belum kita ketahui, tapi ada faktor predisposisi, yaitu faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara,” ungkap dr. Johan, belum lama ini.
Faktor tersebut meliputi keturunan atau riwayat keluarga dengan kanker, pola hidup tidak sehat, paparan lingkungan, hingga jenis makanan yang dikonsumsi. Tak hanya itu, ketidakseimbangan hormon dalam tubuh juga berpengaruh.
“Misalnya, penggunaan alat kontrasepsi hormonal atau terapi hormon tertentu juga bisa meningkatkan risiko. Jadi bukan penyebab langsung, tapi jika ada sel kanker yang tak terdeteksi, hormon-hormon ini bisa memicu pertumbuhannya,” jelasnya.
Dirinya menekankan pentingnya kesadaran untuk deteksi dini. Ia menyarankan perempuan rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Serta menyarakan untuk memeriksakan diri ke dokter jika menemukan benjolan atau perubahan pada kulit dan puting.
“Kanker payudara sering datang diam-diam. Gejalanya baru terasa kalau sudah membesar atau menyebar ke jaringan sekitar. Makanya, deteksi dini itu penting,” tegasnya.
RSUD Taman Husada Bontang, kata dr. Johan, siap melayani pasien dengan pemeriksaan kanker, mulai dari deteksi awal hingga penanganan lanjutan.
“Jangan tunggu sampai parah. Jika ada tanda-tanda mencurigakan, segera periksa. Kami siap membantu,” tutupnya. (adv)
Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia