Kesehatan Kulit dan Mental, dr Anwar: Dua Sisi yang Saling Terhubung

Adakata.id, Bontang – Kesehatan kulit dan kesejahteraan psikologis ternyata memiliki hubungan erat. Banyak penelitian menunjukkan bahwa stres dapat memicu berbagai penyakit kulit, seperti eksim, psoriasis, dermatitis atopik, hingga jerawat. Kondisi ini terjadi karena stres meningkatkan hormon kortisol dalam tubuh, yang mendorong produksi minyak berlebih pada kulit dan memperparah peradangan.

Menurut Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Taman Husada Bontang dr. A. Anwar Arsyad, Sp.KK, M.Kes, stres bukan hanya memengaruhi pikiran, tetapi juga berdampak langsung pada tubuh.

“Banyak penyakit kulit muncul karena stres. Misalnya, anak sekolah yang sedang ujian atau pekerja kantoran yang dikejar deadline, sering kali eksim mereka kambuh,” jelasnya, Selasa (25/2/2025).

Masalah kulit akibat stres meliputi rosacea, eksim, psoriasis, hingga jerawat. Bahkan, dalam beberapa kasus, stres kronis bisa memicu penyakit autoimun kulit seperti neurodermatitis, yang menyebabkan bercak gatal di kulit.

Mengelola stres menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan kulit. Stres sulit dikontrol, karena masalah setiap orang berbeda. Tapi kata dia, penting untuk menjaga keseimbangan antara fisik dan mental.

Untuk membantu mengendalikan kortisol, ia menyarankan pola makan sehat, seperti mengonsumsi makanan kaya vitamin B, magnesium, dan asam lemak.

“Kurangi makanan olahan, gula, dan garam berlebih. Minum air putih yang cukup juga membantu,” tutupnya. (adv)

Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *