Kurang Sayur Bisa Picu Kanker Usus hingga Stunting, dr. Naldi Ingatkan Pentingnya Pola Makan Seimbang

Adakata.id, Bontang – Di tengah gempuran tren makanan cepat saji dan instan, masyarakat sering kali mengabaikan pentingnya konsumsi sayur dan pola makan seimbang. Sehingga hal ini dapat berpengaruh pada kesehatan.

Spesialis Gizi Klinik RSUD Taman Husada Bontang dr. Naldi Yanwar, Sp.GK, mengungkapkan bahwa dampak dari pola makan tidak sehat bisa sangat serius. Bahkan dapat berujung pada penyakit seperti kanker usus dan stunting.

“Banyak orang mengira makan cukup itu sudah sehat. Padahal, keseimbangan makro dan mikronutrien juga harus diperhatikan. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral semua punya peran penting,” jelas dr. Naldi saat ditemui di ruang praktiknya, Selasa (22/5/2025).

Ia menyebutkan, kekurangan vitamin bisa menimbulkan berbagai keluhan. Mulai dari tubuh lemas, mudah sakit, hingga peningkatan risiko stroke. Pada anak-anak, hal ini bahkan bisa menyebabkan stunting karena kurangnya zat gizi yang menunjang pertumbuhan.

Bahkan yang mengejutkan, lanjutnya, sekitar 80 persen kasus kanker usus berkaitan dengan rendahnya konsumsi serat, terutama dari sayuran hijau. Padahal, sayur adalah sumber utama vitamin, mineral, dan serat alami yang sangat dibutuhkan tubuh.

Namun menurut dr. Naldi, mengonsumsi sayur saja tidak cukup. Teknik memasak juga memengaruhi kualitas gizinya.

“Sayuran sebaiknya dimasak sebentar, dikukus, atau dikonsumsi mentah seperti yang umum dilakukan di Jepang, tentu dengan memperhatikan kebersihannya,” katanya.

Ia menambahkan, cara memasak yang disarankan untuk mempertahankan kandungan gizi antara lain adalah memanggang, menumis ringan, atau merebus. Jika harus menggoreng, gunakan minyak dengan kandungan kolesterol nol persen untuk menghindari lemak jenuh berlebih.

Dokter Naldi mengajak masyarakat untuk memulai perubahan dari dapur sendiri, dengan konsumsi sayur harian, gizi seimbang, dan teknik masak yang tepat sebagai kunci hidup sehat di tengah kesibukan zaman sekarang.

“Masyarakat perlu lebih bijak dalam memilih makanan. Jangan tunggu jatuh sakit dulu baru sadar pentingnya gizi,” tegasnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)

Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *