Tingkatkan Kesiapsiagaan, RSUD Taman Husada Bakal Gelar Simulasi Kebakaran Tahun Ini

Adakata.id, Bontang – RSUD Taman Husada Bontang kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana kebakaran. Pada 2025, rumah sakit pelat merah ini berencana menggelar simulasi kebakaran, khususnya di Gedung Bengkaris, yang baru selesai dibangun dan kini digunakan untuk layanan rawat jalan dan manajemen.

Ketua Komisi K3 RSUD Taman Husada Bontang Sadryani M Said menyampaikan bahwa persiapan simulasi membutuhkan waktu dan koordinasi yang matang.

“Kami tidak bisa serta-merta mengadakan simulasi hanya karena ada gedung baru. Harus ada perencanaan, melibatkan damkar, BPBD, bahkan Samarapura untuk simulasi asap. Seperti dua tahun lalu, kami juga lakukan hal yang sama,” terangnya, belum lama ini.

Sadryani menjelaskan bahwa perbedaan karakteristik antara Gedung Bengkaris dan Gedung A memengaruhi metode evakuasi. Gedung Bengkaris yang melayani pasien rawat jalan dinilai memiliki proses evakuasi lebih sederhana dibanding Gedung A, yang melibatkan pasien rawat inap.

“Kalau di Gedung A, kami harus mempertimbangkan kondisi pasien yang tidak bisa bergerak bebas. Ini lebih kompleks,” jelasnya.

Namun demikian, Sadryani mengingatkan bahwa kebakaran bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, simulasi tidak hanya bertujuan melatih staf medis dan non-medis, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka agar tidak panik ketika bencana benar-benar terjadi.

“Simulasi ini membuat semua orang lebih siap. Ketika sudah pernah latihan, mereka tahu harus melakukan apa. Karena kalau panik, semua bisa kacau,” tuturnya.

Menariknya, RSUD Taman Husada juga membuka peluang bagi pengunjung dan keluarga pasien untuk ikut serta dalam simulasi. Dua tahun lalu, beberapa pengunjung sempat dilibatkan untuk melihat proses evakuasi, meskipun jumlahnya terbatas.

Lebih jauh, ia mengatakan jika pihaknya akan berusaha mengadakan sosialisasi jalur evakuasi bagi pengunjung rumah sakit. Informasi ini dianggap penting agar setiap orang yang datang, baik pasien maupun pengunjung, memiliki kesadaran akan keselamatan dirinya sendiri.

“Kami ingin semua pihak paham jalur evakuasi, titik kumpul, dan langkah awal saat kebakaran terjadi,” tegasnya.

Dengan adanya simulasi ini, ia berharap seluruh elemen rumah sakit—baik petugas medis, staf non-medis, maupun pengunjung—memiliki kesiapan mental dan teknis dalam menghadapi kondisi darurat. Langkah preventif tersebut menjadi bagian dari upaya RSUD untuk menjaga keselamatan semua pihak yang berada di lingkungan rumah sakit.

“Keselamatan dan kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab petugas, tetapi juga melibatkan kesadaran bersama, termasuk masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit,” tutupnya. (adv)

Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *