Adakata.id, Bontang – Pemeriksaan USG fetomaternal di RSUD Taman Husada Bontang memiliki peran krusial dalam mendeteksi kelainan janin sejak trimester pertama kehamilan. Layanan ini menjadi bagian dari upaya deteksi dini terhadap kondisi yang bisa memengaruhi kesehatan dan kelangsungan hidup bayi.
Dokter Subspesialis Kebidanan dan Kandungan Bidang Fetomaternal RSUD Taman Husada Bontang dr. Fatima Zahra, SpOG, Subsp. KFM menjelaskan, bahwa pemeriksaan ini dilakukan secara berkala untuk menilai pertumbuhan janin, kondisi plasenta, serta mendeteksi kelainan genetik atau struktural.
“Pada usia kehamilan 11 sampai 13 minggu, kita bisa melakukan skrining awal untuk mendeteksi risiko kelainan kromosom seperti Down syndrome. Kemudian di usia 18 hingga 22 minggu, pemeriksaan fokus pada kelainan struktural, seperti pada otak, tulang belakang, jantung, dan organ dalam lainnya,” jelasnya, belum lama ini.
USG fetomaternal juga memungkinkan pemantauan aliran darah dari ibu ke janin melalui plasenta. Jika aliran terganggu, janin berisiko mengalami hambatan pertumbuhan yang serius. Pemeriksaan ini menjadi dasar penting dalam menentukan langkah perawatan lanjutan.
Dokter Fatima menambahkan, beberapa kelainan yang bisa dideteksi menjelang persalinan seperti anensefali (tempurung kepala tidak terbentuk) atau kelainan pembentukan tulang, dapat berdampak besar terhadap peluang hidup janin. Namun, tidak semua kondisi bersifat fatal.
“Kelainan seperti bibir sumbing atau gastroschisis (usus berada di luar dinding perut) masih dapat ditangani dengan tindakan medis segera setelah bayi lahir. Yang terpenting, deteksi dilakukan sejak dini,” paparnya.
Dalam kasus-kasus tertentu, keluarga akan diarahkan untuk berkonsultasi lebih lanjut guna merencanakan tempat dan metode persalinan yang sesuai dengan kondisi bayi. “Hal ini demi memastikan penanganan optimal pascakelahiran,” tutupnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)
Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia
