Bukan Faktor Keturunan, RSUD Taman Husada Bontang Tangani Kasus Penyakit Jantung Bawaan

Adakata.id, Bontang – Selain penyakit jantung akibat gaya hidup buruk, RSUD Taman Husada Bontang juga menangani kasus penyakit jantung bawaan yang dialami sejak lahir. Meski sering disalahartikan sebagai penyakit keturunan, dokter menegaskan bahwa jantung bawaan berbeda dengan jantung turunan.

Menurut Spesialis Jantung RSUD Taman Husada Bontang dr. Suhardi, penyakit jantung bawaan bukan disebabkan oleh faktor genetik orang tua. Melainkan karena gangguan saat janin berkembang di dalam kandungan.

“Penyakit jantung bawaan terjadi karena ada gangguan saat tumbuh kembang janin, biasanya akibat infeksi virus atau faktor lain selama masa kehamilan. Ini beda dengan penyakit jantung keturunan,” jelas dr. Suhardi, belum lama ini.

Kasus jantung bawaan umumnya melibatkan kelainan pada struktur jantung, seperti bocor jantung atau kelainan katup. Kondisi ini sudah muncul sejak bayi lahir dan bisa berdampak pada pertumbuhan anak jika tidak segera ditangani.

Ia menekankan bahwa meski bukan karena keturunan, ibu hamil tetap harus menjaga kesehatan agar perkembangan janin berjalan optimal. Infeksi tertentu saat hamil, seperti rubella, bisa memengaruhi pembentukan organ vital termasuk jantung bayi.

“Karena itu, ibu hamil wajib menjaga kesehatannya. Imunisasi lengkap, menjaga pola makan, dan rutin memeriksakan kandungan bisa mengurangi risiko jantung bawaan pada bayi,” sambung dia.

Di RSUD Taman Husada Bontang, pasien dengan penyakit jantung bawaan mendapat penanganan sesuai kondisi masing-masing. Beberapa kasus bisa ditangani dengan obat, sementara lainnya memerlukan tindakan medis lebih lanjut, seperti operasi.

Rumah sakit pelat merah ini berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi pasien jantung bawaan. Dengan fasilitas medis yang memadai, diharapkan angka komplikasi bisa ditekan dan pasien mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Dr. Suhardi juga mengingatkan pentingnya deteksi dini. Gejala jantung bawaan pada bayi biasanya meliputi sesak napas, mudah lelah, serta pertumbuhan yang lambat.

“Kalau ada gejala-gejala seperti itu, orang tua jangan tunda untuk memeriksakan anaknya ke rumah sakit. Semakin cepat didiagnosis, semakin baik penanganannya,” tegasnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)

Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *