Adakata.id, Bontang – Penyakit Menular Seksual (PMS) semakin marak di Bontang. Mirisnya, banyak pasien yang datang ke RSUD Taman Husada Bontang berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
Menurut Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Taman Husada, dr. Anwar Arsyad, Sp.KK, M.Kes, penyebab utama meningkatnya kasus ini adalah minimnya edukasi seksual dan kurangnya pengawasan dari lingkungan terdekat, termasuk keluarga. Ia menyebut bahwa peran orang tua sangat penting untuk mencegah anak-anak mereka terjerumus dalam perilaku seksual berisiko.
“Jangan serahkan sepenuhnya pada tenaga medis. Ketika mereka sudah jatuh sakit, barulah mereka datang ke dokter. Padahal, pencegahan terbaik dimulai dari rumah,” tegasnya, belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa remaja saat ini memiliki akses luas terhadap informasi dari media sosial, yang sayangnya tidak selalu akurat dan bisa memperparah perilaku berisiko. “Kita tidak bisa memfilter media sosial 24 jam. Di sinilah peran orang tua dan guru untuk memberikan pemahaman yang benar soal seksualitas,” ujarnya.
PMS seperti sifilis dan gonore tidak hanya mengancam kesehatan fisik, tetapi juga mental. Stres, rasa bersalah, dan ketakutan akan stigma sosial sering dialami pasien muda yang didiagnosis PMS. Bahkan, mereka juga berisiko tertular HIV. Ia menegaskan, persoalan ini bukan hal sepele.
Sebagai solusi, ia mendorong adanya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak terkait seksualitas. Selain itu, edukasi di sekolah juga harus diperkuat agar pelajar dan mahasiswa memiliki pemahaman yang benar sejak dini.
“Orang tua, guru, dan masyarakat sekitar harus bersinergi. Jika semua terlibat, kita bisa memutus rantai penyebaran PMS di kalangan remaja,” pungkasnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)
Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia