Kepala Instalasi Radiologi RSUD Taman Husada: Rajin Membaca Bantu Cegah Pengerutan Otak di Usia Muda

Adakata.id, Bontang – Kebiasaan membaca memiliki dampak besar bagi kesehatan otak. Kepala Instalasi Radiologi RSUD Taman Husada Bontang, dr. Agustiana, Sp. Rad, M.Kes, mengungkapkan bahwa rajin membaca bisa membantu mencegah otak mengkerut, kondisi yang umumnya terjadi pada usia lanjut.

Menurutnya, otak yang jarang digunakan, misalnya karena kurang membaca atau berpikir kritis, cenderung lebih cepat mengalami pengerutan. Bahkan, ia pernah menemukan kasus pasien muda dengan kondisi otak menyerupai lansia.

“Otak yang tidak aktif bisa mengkerut lebih cepat. Saya pernah menangani pasien muda, usianya belum 40 tahun, tapi kondisi otaknya sudah seperti orang berusia 65 tahun,” ujar dr. Agustiana, Rabu (5/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa otak yang sering dilatih, seperti dengan membaca, akan terlihat lebih “penuh” dan sehat. Sebaliknya, otak yang jarang digunakan akan kehilangan volume, memicu penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir.

“Semakin sering digunakan, strukturnya tetap padat. Tapi kalau jarang membaca atau berpikir, otaknya jadi mengecil dan lebih cepat menua,” terangnya.

Proses pengerutan otak ini bisa berdampak serius, termasuk memicu gangguan kognitif seperti demensia di usia dini. Oleh sebab itu, dr. Agustiana mendorong masyarakat, terutama generasi muda, untuk membiasakan diri membaca agar menjaga otak tetap aktif.

Melalui kebiasaan membaca, ia berharap masyarakat Bontang bisa menjaga kesehatan otak mereka. Kata dia, rajin membaca bukan hanya soal menambah ilmu, tapi juga menjaga fungsi otak agar tidak cepat menua.

“Otak itu seperti otot. Kalau sering digunakan, dia akan tetap fleksibel dan kuat. Tapi kalau malas digunakan, dia bisa kaku dan fungsinya menurun,” tutupnya. (adv)

Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *