Adakata.id, Bontang – Kehamilan yang sehat tak hanya ditentukan oleh usia, tetapi juga kesiapan fisik dan mental sang ibu. Hal ini diungkapkan oleh Dokter Subspesialis Fetomaternal RSUD Taman Husada Bontang dr. Fatima Zahra, SpOG, Subsp. KFM.
Dokter yang karib disapa Fatima ini yang menekankan pentingnya perencanaan matang sebelum memutuskan untuk hamil.
“Keputusan untuk hamil seharusnya diawali dengan kesiapan, baik secara tubuh maupun kondisi psikologis. Bukan hanya sekadar mengejar usia ideal,” jelas dr. Fatima saat ditemui belum lama ini.
Menurutnya, banyak perempuan mengalami masalah selama kehamilan karena tidak menyiapkan tubuh mereka sejak jauh hari. “Ada yang hamil saat masih muda, tapi tidak tahu kondisi tubuhnya. Bahkan ada yang mengidap penyakit kronis dan tetap memaksakan diri hamil tanpa konsultasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa usia ideal untuk kehamilan memang berada di antara 20 hingga 35 tahun. Namun, usia hanyalah salah satu faktor. Jika seorang calon ibu memiliki riwayat penyakit atau kekurangan gizi, risiko komplikasi tetap tinggi meskipun usianya berada dalam rentang tersebut.
Lebih lanjut, ia menganjurkan konsumsi suplemen seperti asam folat dan vitamin D sejak beberapa bulan sebelum hamil.
“Asam folat penting untuk mencegah kelainan pada janin, sementara vitamin D mendukung pembentukan tulang dan sistem kekebalan yang baik,” tuturnya.
Selain itu, pola hidup sehat juga sangat berpengaruh terhadap kualitas rahim dan kesiapan tubuh untuk mengandung. Gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang tidur, stres berlebihan, dan merokok dapat mengganggu kesuburan.
Dokter Fatima menegaskan bahwa ibu yang secara fisik sehat namun mentalnya tidak siap juga berisiko menghadapi tantangan selama kehamilan. Ia menyarankan agar perempuan mendiskusikan rencana kehamilan bersama pasangan dan tenaga medis untuk mendapatkan arahan yang tepat.
“Kehamilan bukan hanya tentang menjadi ibu, tapi juga tentang kesiapan menjadi pengasuh sejak dalam kandungan. Maka persiapannya pun harus menyeluruh,” tegasnya.
Ia berharap masyarakat mulai memandang kehamilan sebagai proses yang harus direncanakan dengan bijak, bukan sekadar sesuatu yang terjadi secara spontan. “Kehamilan sehat dimulai dari keputusan sadar dan kesiapan menyeluruh,” pungkasnya. (adv/rsudtamanhusadabontang)
Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia