Adakata.id, Bontang – Permintaan perawatan ortodonti di RSUD Taman Husada Bontang terus meningkat, seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat bahwa penggunaan kawat gigi atau behel bukan hanya soal estetika semata.
Spesialis Ortodonti RSUD Taman Husada Bontang drg. Winda Futriani, Sp.Ort mengungkapkan bahwa tren ini telah bergeser. Jika dulu masyarakat menganggap kawat gigi sekadar untuk mempercantik tampilan, kini banyak pasien datang karena mengalami gangguan fungsi, terutama terkait relasi antara rahang atas dan bawah.
“Dulu paradigma masyarakat adalah behel itu buat mempercantik senyuman. Tapi sekarang, banyak kasus di mana pasien datang karena keluhan medis. Misalnya, nyeri pada sendi rahang atau kesulitan membuka dan menutup mulut, yang ternyata disebabkan oleh gigitan yang salah,” jelasnya, belum lama ini.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa gangguan tersebut muncul karena relasi gigi dan rahang yang tidak sejajar, sehingga memicu ketegangan pada sendi. Jika dibiarkan, hal ini dapat memperparah rasa sakit dan membatasi fungsi rahang.
Dalam proses diagnosis, RSUD Taman Husada menerapkan tiga tahapan utama untuk membedakan kebutuhan ortodonti medis dan estetika. Pertama, pemeriksaan klinis secara langsung.
Lalu kedua, pencetakan gigi menggunakan gypsum untuk mengamati relasi antar gigi. Ketiga, pemeriksaan radiologi atau rontgen untuk melihat posisi gigi yang tersembunyi.
“Kadang pasien datang mengeluh sakit gigi padahal tidak ada lubang. Setelah rontgen, baru terlihat ada gigi yang terpendam, misalnya taring yang tidak bisa keluar. Itu jelas indikasi medis yang butuh tindakan ortodonti,” terangnya. (adv)
Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia