Adakata.id, Bontang – Dokter Spesialis Bedah Onkologi RSUD Taman Husada Bontang dr. Johan Gomar Gama mengungkapkan bahwa sekira 70 persen pasien kanker di Indonesia, termasuk penderita kanker tiroid, baru datang ke rumah sakit setelah penyakit mereka memasuki stadium lanjut.
Kondisi ini menjadi perhatian serius karena keterlambatan pengobatan membuat peluang kesembuhan semakin kecil. Dia menjelaskan bahwa gejala awal kanker tiroid, seperti benjolan di leher yang bergerak saat menelan, sering kali diabaikan. Banyak pasien menganggap benjolan tersebut hal biasa dan baru memeriksakan diri ketika kondisinya semakin memburuk.
“Kami sering menemui pasien yang datang dalam kondisi stadium lanjut. Padahal, jika gejala awal seperti benjolan di leher segera diperiksakan, peluang kesembuhannya jauh lebih besar,” sebutnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/3/2025).
Ia menegaskan, deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran sel kanker. Oleh sebab itu, RSUD Taman Husada gencar melakukan edukasi masyarakat, baik melalui seminar kesehatan maupun sosialisasi langsung di fasilitas kesehatan.
Johan juga menyoroti pola pikir masyarakat yang kerap takut memeriksakan diri karena khawatir divonis kanker. Padahal, semakin cepat diketahui, semakin besar kesempatan untuk sembuh.
“Jangan tunggu sampai parah baru ke dokter. Semakin dini dideteksi, pengobatan bisa lebih ringan,” tegasnya.
Selain mengajak masyarakat rutin memeriksa kesehatan, RSUD Taman Husada juga menekankan pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah preventif untuk mencegah kanker, termasuk kanker tiroid.
“Dengan kampanye berkelanjutan yang dilakukan RSUD Taman Husada, kami berharap jumlah pasien yang datang dalam kondisi parah bisa berkurang. Sehingga penanganan medis lebih efektif dan angka kesembuhan meningkat,” tutupnya. (adv)
Penulis: Irha
Editor: Sunniva Caia